Kota Semarang Adopsi Inovasi Bioplastik Greenhope untuk Revolusi Pertanian

Selasa, 21 Mei 2024

Di tengah tantangan ketahanan pangan yang kian meningkat, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang juga akrab disapa "Mbak Ita," telah mengambil langkah progresif dengan meluncurkan program "Perdu Semerbak". Program ini merupakan inisiatif terobosan yang mengintegrasikan pertanian dalam seribu polybag, serta peternakan ayam dan kelinci untuk memperkuat ketahanan pangan di Kota Semarang.

Polybag yang digunakan dalam program ini bukan sembarang polybag. Dibuat dari salah satu produk Greenhope yaitu Ecoplas, sebuah material inovatif berbahan dasar tepung tapioka, polybag ini menawarkan solusi ramah lingkungan yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap bumi. Peluncuran program Perdu Semerbak ini berlangsung di Balaikota Semarang pada Senin, 20 Mei 2024, sekaligus menandai komitmen kota terhadap praktik berkelanjutan.

Program ini menargetkan beberapa komoditas tanaman pangan yang sering mengalami kelangkaan di pasaran, seperti cabai, tomat, dan bawang merah. Kelangkaan ini tidak hanya mempengaruhi ketersediaan tetapi juga menjadi salah satu penyebab inflasi di Semarang. Dengan program Perdu Semerbak, Mbak Ita berharap dapat melindungi masyarakat dari lonjakan inflasi dan memberdayakan mereka untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.

Ecoplas Terurai dalam Waktu Singkat

Ecoplas merupakan inovasi plastik ramah Lingkungan yang terbuat dari bahan dasar singkong menjadi pilihan mbak Ita untuk polybag inovatif untuk program "Perdu Semerbak". Jenis polybag ini memiliki keunggulan karena dapat terurai secara alami dalam waktu singkat, berbeda dengan plastik konvensional yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk terurai. Langkah ini sangat penting dalam upaya mengurangi sampah plastik dan mendukung pembangunan ekosistem yang lebih berkelanjutan dan sehat.

Kelebihan lain dari menggunakan kantong bibit Ecoplas adalah pada proses penanaman bibit yang sudah tumbuh tidak perlu dipindahkan terlebih dahulu, akan tetapi bisa langsung ditanam bersama kantong bibitnya. Metode ini menurunkan risiko kerusakan akar pada bibit tanaman dan terbukti meningkatkan keberhasilan tanam sampai lebih dari 90%, jauh lebih tinggi dari standar umum yang hanya 72% saja.

Sinergi Strategis untuk Pembangunan Berkelanjutan

Pada kesempatan yang sama, Mbak Ita juga meresmikan gedung CWS Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang merupakan hasil bantuan dari pemerintah Kota Semarang. Gedung ini terletak di komplek Balaikota Semarang dan peresmiannya berlangsung bersamaan dengan peluncuran program Perdu Semerbak. Kerjasama antara Greenhope dan BRIN mencerminkan sinergi strategis yang bertujuan untuk memajukan pembangunan berkelanjutan di Semarang.

Melalui program Perdu Semerbak, Kota Semarang tidak hanya menunjukkan kepemimpinan dalam inovasi pertanian perkotaan, tetapi juga dalam pengadopsian teknologi yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model bagi kota-kota lain dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan perubahan iklim di masa mendatang.