Jakarta, 29 April 2021 - Di bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia mencari berkah suci yang tak terbatas untuk berhenti beribadah kepada Allah SWT. Hari Raya Idul Fitri yang penuh suka cita dirayakan untuk menghargai perjalanan doa dan usaha selama bulan Ramadan. Tidak lengkap rasanya jika Idul Fitri tidak didoakan agar seluruh alam semesta dipenuhi dengan kesenangan, senyuman, warna-warni, cinta, simpati, perasaan yang baik, kegembiraan, dan kedamaian.
QS. Al-A'raf Ayat 31 Allah SWT berfirman yang artinya: “Hai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu di setiap (memasuki) mesjid, dan makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Dengan demikian, seorang muslim tetap dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita, namun tidak boleh boros dalam mengkonsumsi makanan, pakaian, dan sumber daya lainnya.
Di sini, kami akan memberikan tips mudah untuk merayakan Idul Fitri dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan:
Setiap tahun, halaman masjid berubah menjadi tumpukan koran bekas setelah salat Idul Fitri, karena orang-orang tidak mengambil dan membuang koran yang digunakan dengan benar untuk menghindari kontak langsung antara tanah dan sajadah mereka. Untuk mencegah hal ini, Anda bisa membawa sajadah sendiri yang sudah disterilkan untuk mengurangi sampah kertas, dan akan lebih bermanfaat, terutama di masa pandemi Covid-19 ini, untuk memastikan Anda dan keluarga tetap aman.
Pada hari lebaran, sering kali kita menemukan banyak sekali opor ayam dan rendang yang belum habis. Mengunjungi kerabat dari rumah ke rumah setiap hari dan menikmati hidangan membuat sampah makanan meningkat secara signifikan saat Lebaran. Meskipun salah satu esensi dari Idul Fitri adalah mensyukuri apa yang kita miliki, namun kita bisa menikmati makanan Idul Fitri secukupnya, menaruh makanan secukupnya di piring kita, mengambil apa yang bisa kita habiskan. Kita tahu sulit untuk menolak ketupat, semur, sambal goreng ati dengan potongan kentangnya, tapi kita semua berusaha untuk membuat bumi yang lebih hijau, bukan?
Di hari lebaran, istilah “Baju baru, Alhamdulillah” berarti Anda bisa bersyukur karena telah membeli baju baru untuk merayakan Idul Fitri. Banyak orang yang membeli banyak baju baru yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Beberapa dari kita akan memakai baju lebaran mereka hanya sekali saja, tidak akan pernah memakainya lagi. Tingginya konsumsi baju lebaran ini bisa berbahaya bagi lingkungan karena industri pakaian, terutama jenis fast-fashion, membutuhkan energi dan air dalam jumlah besar, menghasilkan banyak polutan, dan sering kali menimbulkan masalah sampah. Kita bisa menggunakan baju lebaran tahun lalu atau baju layak pakai yang masih layak pakai untuk merayakan hari raya. Yang terpenting adalah keikhlasan dan kerelaan kita untuk merayakan Idul Fitri, apapun yang kita kenakan.
Tamu-tamu yang datang dan pergi ke rumah Anda saat lebaran terkadang membuat Anda menggunakan barang sekali pakai; gelas, piring, pembungkus THR, dan lain-lain. Hal ini dapat menimbulkan sampah yang tidak perlu, terutama sampah plastik, yang akan berdampak buruk bagi lingkungan. Sebaiknya, Anda memberikan peralatan makan terbaik Anda kepada tamu yang datang. Peralatan makan ini dapat digunakan kembali dan bertahan lama hingga lebaran tahun depan. Hal ini dapat menghemat uang Anda dan juga dapat memberikan keberlanjutan bumi yang lebih hijau seperti yang Anda inginkan.
Ada beberapa tips lain untuk hidup secara berkelanjutan, yang tidak secara eksplisit terkait dengan Idul Fitri. Misalnya, ketika kita meninggalkan rumah untuk beribadah di masjid, jangan lupa untuk mematikan lampu dan mencabut kabel-kabel peralatan yang tidak terpakai dari stop kontak. Dan karena pandemi belum berakhir, pastikan untuk tetap menjaga Protokol Kesehatan Covid-19 saat berada di tempat umum. Yang tak kalah penting, seorang muslim juga harus menjaga dan melestarikan lingkungan, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Selamat Hari Raya Idul Fitri!
Source: https://akurat.co/tafsir-qs-al-baqarah-ayat-30-tugas-utama-manusia-diciptakan-di-muka-bumi
https://wri-indonesia.org/en/blog/greener-idul-fitri