Plastik sekali pakai biasanya akan terbuang dan menumpuk di darat dan lautan. Ini tentu saja menimbulkan banyak masalah sampah plastik dimana. Menurut data dari EPA, ada 8,6 miliar ton plastik yang sudah kita produksi hingga sekarang. Sementara itu, hanya 91,3% plastik yang berhasil melewati proses recycle. Dengan demikian, kita membutuhkan solusi baru untuk mengatasi permasalahan sampah plastik yaitu plastik biodegradable.
Plastik yang ramah lingkungan ini merupakan hasil pengembangan para ahli. Tujuan utamanya adalah untuk membuat plastik yang punya kualitas sama dengan plastik biasa tetapi dapat terurai lebih cepat di lingkungan. Dengan demikian, plastik jenis ini punya dampak negatif yang lebih kecil pada bumi. Harapannya, tingkat polusi plastik pun menjadi lebih rendah. Jika plastik konvensional memerlukan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai, plastik biodegradable milik Greenhope dapat terurai hanya dalam waktu 6 bulan-5 tahun saja. Kalau kita analogikan hampir seperti kecepatan jalannya siput dibandingkan dengan kecepatan pesawat super jet.
Secara singkat, plastik biodegradable merupakan plastik yang lebih cepat terurai dengan proses oksidasi. Lebih daripada itu, plastik ini juga sudah teruji keamanannya. Dalam artian, biodegradable tidak akan menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia. Pasalnya, oxium mencegah mikroplastik yang sebenarnya hanya akan menambah masalah pencemaran.
Jadi, apa itu biodegradable? Simak artikel ini untuk informasi yang lebih lengkap!
APA SEBENARNYA PLASTIK BIODEGRADABLE ITU?
Plastik yang bersifat biodegradable terbuat dari bahan dasar yang berasal dari minyak bumi dan garam logam dalam jumlah terbatas. Kehadiran logam di dalam plastik membuat struktur molekulnya bisa pecah saat terkena panas dan oksigen.
Plastik pada akhirnya akan terdegradasi ke titik di mana ia dapat terurai oleh mikroba. Ini mengurangi waktu yang diperlukan untuk terjadinya penguraian. Plastik biasa hanya akan terurai menjadi karbon dioksida, air, dan biomassa setelah proses yang panjang dan berlarut-larut. Namun, plastik biodegradable dapat memangkas proses panjang ini.
Proses deteriorasi akan menjadi semakin cepat dengan adanya mikroorganisme. Biodegradable memiliki keunggulan yang jelas daripada solusi lain untuk penguraian sampah plastik. Tentu saja, jumlah waktu untuk penguraian akan bergantung pada faktor-faktor yang membantu prosesnya, seperti sinar matahari, panas, dan mikroba.
Plastik yang biodegradable mulai rusak saat terkena paparan sinar matahari ataupun sinar ultraviolet. Jika plastik jenis ini ditangani dengan benar, plastik berpotensi bertahan selama bertahun-tahun. Namun, jika plastik jenis ini terbuang, maka plastik jenis biodegradable ini dapat terurai di alam dalam waktu 6 bulan sampai 5 tahun.
Lebih daripada itu, jika ada akses oksigen di TPA, proses degradasi plastik biodegradable akan lebih cepat terjadi.
BIODEGRADABLE VS DEGRADABLE
Orang kadang masih menyamakan plastik biodegradable dengan plastik "degradable" karena tidak memerlukan proses biologis untuk terurai. Padahal keduanya sama sekali berbeda.
Plastik degradable menempati kategori yang berbeda dengan oxium karena cara kerjanya yang unik. Jadi, plastik jenis ini tidak masuk dalam kategori biodegradable karena merupakan kombinasi dari plastik konvensional dengan zat tambahan yang bertujuan untuk meniru proses biodegradasi.
Lebih daripada itu, plastik degradable akan memecah dirinya sendiri menjadi fragmen-fragmen yang sangat kecil. Kita mengenalnya sebagai mikroplastik. Proses ini tentu saja tidak akan memecah polimer plastik sampai ke level molekulnya. Dengan demikian, plastik degradable akan tetap mencemari lingkungan hingga akhirnya terurai sendiri setelah ribuan tahun.
OXIUM MENCEGAH MIKROPLASTIK
Biodegradasi berarti proses penguraian alami. Proses ini biasanya menggunakan mikroorganisme dan bakteri untuk menguraikan materi dan menghindari polusi. Namun, biodegradasi tidak dapat terjadi dengan cepat. Menurut WWF, kantong kresek membutuhkan waktu 20 tahun untuk terurai, sedotan plastik butuh 200 tahun, sedangkan botol plastik 450 tahun.
Untungnya, plastik biodegradable dapat mempercepat terjadinya proses biodegradasi. Dalam artian, prosesnya tetap sama namun waktunya menjadi sangat cepat. Lebih daripada itu, plastik biodegradable tidak akan meninggalkan residu seperti racun atau mikroplastik.
Kelebihan dari oxium ini adalah penggunaan mineral yang dapat mempercepat proses oksidasi alami. Bukan menghasilkan mikroplastik, oxium memecah polimer plastik menjadi oligomer dengan berat molekul yang rendah sehingga dapat segera tercerna oleh mikroba. Dari sisi manapun, oligomer tidak sama seperti mikroplastik.
Degradasi lanjutannya akan bergantung pada mikro organisme dan bakteri pada lingkungan pembuangan. Produk yang sudah menggunakan oxium biasanya memang di design untuk terurai di TPA. Namun ketika terbuang ke alam, plastik jenis ini dapat langsung terurai hanya dalam waktu 2 – 5 tahun saja.
“Oxium dirancang untuk terurai lebih cepat. Ketika terpapar dengan oksigen, panas, atau cahaya ultraviolet, plastik biodegradable mengalami proses degradasi yang lebih cepat. Hal ini dapat membantu mengurangi waktu yang diperlukan bagi plastik untuk terurai di alam, mengurangi potensi akumulasi sampah plastik dalam jangka waktu yang lama” Arsika Ahmad (Head of Sales & Marketing Greenhope)
Plastik biodegradable oxium berfungsi sebagai campuran aditif yang ditambahkan ke dalam plastik konvensional seperti Polyethylene (PE), Polypropylene (PP), Polystyrene (PS), Polyethylene Terephthalate (PET) dan kadang-kadang juga Polyvinyl Chloride (PVC) pada saat konversi menjadi produk akhir.
MANFAAT BIODEGRADABLE
Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan plastik biodegradable:
Memiliki sifat dan kekuatan yang sama dengan plastik konvensional selama masa pakai produknya.
Oleh karena itulah, plastik biodegradable terbilang sebagai plastik ramah lingkungan.