Potret Lanskap Kewirausahaan Sosial di Asean: Refleksi dan Tindakan

Selasa, 31 Mei 2022

Rabu, 11 Mei 2022 - Tommy Tjiptadjaja mewakili Indonesia dalam sesi diskusi panel internasional tentang refleksi dan aksi yang telah dilakukan oleh social enterprise di ASEAN. Pada sesi tersebut, juga dihadiri oleh narasumber dari negara ASEAN lainnya yakni Ria San Gabriel dari Philippines, Denise Truong dari Vietnam, Jack Sim from Singapore, Natharoun Ngo dari Cambodia, dan Faiz M dari Malaysia. Sesi diskusi yang berlangsung secara online itu terselenggara atas inisiasi Catalyst 2030 yang diadakan setiap tahun. 

CEO and Co-Founder

Catalyst 2030 adalah gerakan global wirausahawan sosial dan inovator sosial dari semua sektor yang memiliki tujuan bersama untuk menciptakan pendekatan inovatif yang berpusat pada manusia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030. Komunitas multinasional ini kemudian menyelenggarakan sesi panel diskusi setiap tahun yang dikenal Catalysing Change Week. Catalysing Change Week (CCW) adalah acara terbesar di dunia yang dipimpin oleh para inovator sosial dan wirausahawan untuk berbagi pengetahuan, bertukar ide, dan mempercepat perubahan sistem kolaboratif selama lebih dari 250 sesi dan aktivitas dalam satu minggu tahunan khusus. Catalysing Change Week 2022 diselenggarakan kembali di atas keberhasilan atas acara yang sama pada tahun sebelumnya yakni CCW2021. Acara tersebut menjadi ajang menyatukan wirausahawan sosial, perwakilan dari sektor swasta, pemerintah, penyandang dana, dan pihak lain yang terlibat dalam perubahan sistem, untuk menginspirasi perubahan dalam mendukung pencapaian SDGs.

 

Sesi diskusi yang dihadiri oleh social enterprise di ASEAN ini membahas bagaimana kondisi, tantangan dan solusi dari best practice yang telah mereka lakukan di negaranya masing-masing. Ruang usaha sosial berada pada tahap yang sangat berbeda dan sangat bervariasi dari satu negara ASEAN ke negara lain. Ruang ini seringkali dihadapkan pada berbagai hambatan yang ingin dipahami bersama, sehingga kolaborasi lintas negara dapat meningkat. Perusahaan sosial juga dipahami secara berbeda oleh berbagai aktor. Pada sesi  ini, narasumber melihat dan memahami seberapa spesifik dan holistik peran social enterprise di masing-masing negara.

Tommy tjiptadjaja sebagai perwakilan Indonesia menjelaskan bahwa dibutuhkan kolaborasi holistik antara semua pihak baik swasta, NGO hingga pemerintah untuk dapat menyelesaikan persoalan sosial dan lingkungan di setiap negara. Tidak hanya itu, CEO dari Greenhope itu pun menjelaskan bahwa kolaborasi juga harus dilakukan lintas negara. Sebagai wilayah regional yang solid, ASEAN memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa menemukan solusi dari permasalah sosial-lingkungan yang tepat dan sesuai dengan kondisi di ASEAN.

 

Selain itu, Jack Sim menambahkan bahwa kolaborasi yang dilakukan juga terkait dengan funding financial. Cukup banyak potensi sosial enterprise di negara ASEAN yang memiliki solusi baik, namun belum memiliki akses funding yang mencukupi. Oleh sebab itu, Jack Sim yang juga dikenal sebagai Mr toilet itu mempersilahkan siapa saja yang memiliki solusi dan berkeinginan membangun social enterprise dapat menghubunginya. Ia akan juga mendorong solusi terbaik yang sesuai dengan kondisi ASEAN ini untuk didukung oleh PBB.

CLIMATE ACTIONS AND SOLUTIONS

 

Kamis, 12 Mei 2022- Pergelaran Catalyst Change Week 2022 berlangsung menarik. Catalyst 2030 sebagai penginisiasi kegiatan ini tidak hanya menghadirkan kalangan aktivis atau pengusaha sosial, melainkan juga menghadirkan pemerintah sebagai salah satu pemeran utama dalam pencapaian SDGs 2030. Pada sesi panel kali ini, forum multinasional tersebut  dihadiri oleh Deputi Koordinator Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi sebagai  perwakilan pemerintah Indonesia dan Greenhope sebagai salah satu social enterprise di Indonesia. 

 

Pada forum yang membahas aksi perubahan dan solusi menangani perubahan iklim ini, Ibu Nani Herdianti, sebagai Deputi Koordinator Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Indonesia menjelaskan bahwa Indonesia secara aktif berinisiatif melakukan kebijakan dan memulai secara signifikan transisi energi terbarukan, aksi nyata dalam konservasi mangrove, kerjasama finance dalam pencapaian SDGs hingga upaya-upaya yang Indonesia lakukan dalam perubahan iklim. 

 

“Fokus Indonesia kali ini buka hanya ingin melakukan perubahan-perubahan besar dalam penanganan perubahan iklim, melainkan juga menumbuhkan ekonomi masyarakat sebagai dampak nyata dari solusi-solusi tersebut. Seperti pada halnya solusi konservasi mangrove, hal ini turut berdampak pada pertumbuhan ekonomi dalam sektor ecotourism dan perikanan tentunya”, tambah Bu Nani dalam sesi diskusi

 

Selain itu, Bu Nani menuturkan Indonesia telah memilki regulasi yang cukup solid sebagai kebijakan perubahan iklim yang baik. Contohnya, indonesia memiliki regulasi terkait pengurangan gas emisi yang diproduksi baik oleh kendaraan, industri maupun lainnya salah satunya melalui metode carbon tax. Oleh sebab itu, Indonesia setidaknya memiliki pendekatan yang dilakukan, pertama ialah pendekatan komunitas melalui implementasi nyata, dan kedua pendekatan regulasi yang akan menopang kuat implementasi yang dilakukan dalam pemenuhan target-target penyelamatan lingkungan yang juga menumbuhkan perekonomian serta investasi di Indonesia. 

 

Di akhir sesi, Bu Nani mengajak kepada seluruh pihak untuk bekerjasama dan melakukan aksi nyata dalam upaya solusi perubahan iklim di seluruh dunia. Ia berharap forum ini menjadi pemacu yang akan melahirkan aksi dan solusi solid di masa yang akan datang agar target-target penyelamatan lingkungan tercapai.  Tentunya, kolaborasi antara pemerintah dan semua pihak termasuk social enterprises sangat dibutuhkan demi terwujudnya tujuan bersama tersebut. 

 

Catalyst 2030 adalah gerakan global wirausahawan sosial dan inovator sosial dari semua sektor yang memiliki tujuan bersama untuk menciptakan pendekatan inovatif yang berpusat pada manusia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030. Komunitas multinasional ini kemudian menyelenggarakan sesi panel diskusi setiap tahun yang dikenal Catalysing Change Week. Catalysing Change Week (CCW) adalah acara terbesar di dunia yang dipimpin oleh para inovator sosial dan wirausahawan untuk berbagi pengetahuan, bertukar ide, dan mempercepat perubahan sistem kolaboratif selama lebih dari 250 sesi dan aktivitas dalam satu minggu tahunan khusus. Catalysing Change Week 2022 diselenggarakan kembali di atas keberhasilan atas acara yang sama pada tahun sebelumnya yakni CCW2021. Acara tersebut menjadi ajang menyatukan wirausahawan sosial, perwakilan dari sektor swasta, pemerintah, penyandang dana, dan pihak lain yang terlibat dalam perubahan sistem, untuk menginspirasi perubahan dalam mendukung pencapaian SDGs.