Bisnis yang Berkelanjutan: Memberdayakan Kesadaran Sosial dan Lingkungan

Minggu, 11 April 2021

Jakarta, 11 April 2021 - Dari tahun ke tahun, kita dihadapkan pada dampak krisis iklim yang mengerikan; kebakaran hutan, kekeringan ekstrem, banjir, dan lain-lain. Hal ini merupakan hasil dari tindakan manusia seperti konsumsi, produksi, dan distribusi yang tidak bertanggung jawab. Meskipun tindakan kecil yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk menjadi lebih berkelanjutan dapat membantu, bisnis yang berkelanjutan juga dapat mengambil bagian dalam masalah ini.

Bisnis berkelanjutan adalah tentang menciptakan interaksi yang harmonis dan berkelanjutan antara ekonomi, masyarakat, dan lingkungan. Aktivitas ekonomi memperkuat sistem sosial dan lingkungan yang ada di dalamnya, bukan malah merusaknya. Ada banyak cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk berkontribusi, termasuk energi dan sistem yang bersih, makanan yang berkelanjutan, regenerasi pertanian, dan lain-lain, dengan menggunakan sumber daya yang berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti yang dilaporkan oleh Harvard Business Review (2015), perusahaan yang berhasil mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam keseluruhan strategi dan model bisnis mereka akan lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

Pandemi COVID-19, dalam konteks ini, meningkatkan konsumsi plastik yang tidak berkelanjutan, meskipun masalah sampah yang parah sudah ada. Dunia kini memproduksi lebih dari 380 juta ton plastik setiap tahunnya, meningkat pesat dengan tingginya konsumsi masker sekali pakai, pesanan e-commerce, dan kemasan pengiriman makanan untuk dibawa pulang. Banyak perusahaan yang ikut ambil bagian dalam hal ini, termasuk Greenhope. 

Selain mendukung pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang (3R), Greenhope menyadari bahwa bahan plastik konvensional tidak dapat dipungkiri tidak berkelanjutan, namun keberadaannya hampir tidak dapat dihindari untuk membantu kehidupan sehari-hari manusia. Oleh karena itu, Greenhope mendukung pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan kontekstual dengan menciptakan plastik berbasis bio yang terbuat dari pati singkong, yaitu Ecoplas®, yang menghasilkan produk plastik yang dapat terurai secara alami di dalam tanah hingga 6 bulan, jauh lebih lama dibandingkan dengan plastik konvensional.

Mengambil tindakan pada ekonomi sirkular holistik dan SDGs, bioplastik Ecoplas mengambil singkong dari koperasi petani di negara berkembang dan model bisnis sosial-lingkungan yang terintegrasi. Secara optimis, Greenhope adalah satu-satunya perusahaan teknologi inovasi material di dunia dengan rangkaian lengkap solusi plastik berkelanjutan yang telah dipatenkan, terbukti, dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan, mulai dari teknologi kompos, bio-based hingga oxo-biodegradable dalam hal kontribusinya terhadap keberlanjutan. 

Source:

https://ourworldindata.org/plastic-pollution#:~:text=The%20world%20now%20produces%20more,our%20natural%20environment%20and%20oceans.